Postingan Populer

Rabu, 13 Maret 2019

ESSAY


Green Building
Oleh: Rima Nur Rohmah

            Green building merupakan konsep kontruksi yang ramah lingkungan dan mengutamakan efisiensi lahan, pemanfaatan lahan 40% ruang terbuka hijau dari luas lahan. Penerapan konsep green building juga memperhatikan beberapa aspek, mulai dari aspek tepat guna lahan; material kontruksi yang ramah lingkungan, ekonomis serta material yang dapat didaur ulang; meminimalisir penggunaan energi air maupun listrik; sampai perawatan bangunan yang ekonomis.
1.      Tepat Guna Lahan
Pada lahan ukuran 10000 m2 dibagi menjadi 3 site plan 3 . Yang pertama, akses umum, yaitu tempat parkir, jalan umum, pintu masuk dan pintu keluar. Kedua adalah building/bangunan meliputi auditorium, pusat informasi dan kesekretariatan, masjid, bangunan tempat pengolahan sumber listrik, dan  market atau food court. Yang ketiga adalah penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) yang meliputi taman utama dan labirin.
2.      Efisiensi dan Konservasi Energi
Meminimalisir penggunaan lampu ber-KWh tinggi dan menggunakan lampu super bright hemat energi, menggunakan sensor cahaya dimana saat cahaya matahari masuk lampu otomatis mati. Memanfaatkan panel surya dan kincir air sebagai energi pembangkit listrik, untuk kebutuhan masyarakat sekitar.
3.      Konservasi Air
Memanfaatkan air hujan dengan konsep SPAH (Sistem Pemanfaatan Air Hujan) dan pemanfaatan air sungai sebagai sumber air utama. Konservasi air dengan mencegah pemborosan dengan cara menggunakan sensor otomatis pada seluruh wastafel. Menggunakan siklus sumur serapan dan penampungan semua suplai air di 3 sumber utama. Air sungai disalurkan ke bangunan-bangunan untuk kebutuhan gedung serta diolah menjadi air bersih layak pakai dan layak minum, dan air hujan ditampung oleh stromwater yang disalurkan ke taman dan ruang terbuka hijau untuk perawatan tanah dan tumbuhan.
4.      Sumber dan Siklus Material
Membuat tempat penampungan sampah utama sebelum diambil ke TPS terdekat. Membuat 2 tempat sampah di setiap 20 m sudut bangunan. Hijau untuk organik, dan kuning untuk anorganik.
5.      Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang
Menerapkan larangan merokok di dalam ruangan maupun di luar ruangan di seluruh area gedung dan taman. Menggunakan dinding kedap suara dimana dinding tersebut bisa menyerap suara yang berada di dalam ruangan, sehingga suara tidak terdengar keluar ruangan. Membuat ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara serta jendela yang cukup untuk masuknya cahaya sebagai penerangan.
6.      Manajemen Lingkungan Bangunan
Menerapkan pembuatan tempat sampah di setiap bangunan dengan dua tong, satu berwarna hijau untuk sampah organik (dedaunan, sisa makanan) dan satu  lagi berwarna kuning untuk sampah anorganik (plastik, limbah, dsb). Lingkungan dengan penempatan yang tidak terlalu padat, bangunan dikelilingi ruang hijau dan pohon-pohon sebagai penghasil oksigen dan sumber cadangan air, taman yang hijau dengan batu pijakan agar orang yang berkunjung dapat menikmati keasrian taman tanpa merusak alam, menambah estetika serta masih dapat menyerap air.
            Konsep ruang terbuka hijau, dengan konsep labirin sebagai estetika dan terowongan dengan tumbuhan mawar, disekitar taman juga dibuat bale untuk peneduh para pengunjung dapat menikmati keindahan taman.
            Penerapan konsep green building sangat banyak manfaatnya, disamping ramah lingkungan juga menghemat energi, mengurangi polusi dan limbah serta meningkatkan kesehatan dan kenyamanan pengguna lingkungan untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar