Green
Building
Oleh: Rima Nur Rohmah
Green building merupakan konsep
kontruksi yang ramah lingkungan dan mengutamakan efisiensi lahan, pemanfaatan
lahan 40% ruang terbuka hijau dari luas lahan. Penerapan konsep green building
juga memperhatikan beberapa aspek, mulai dari aspek tepat guna lahan; material
kontruksi yang ramah lingkungan, ekonomis serta material yang dapat didaur
ulang; meminimalisir penggunaan energi air maupun listrik; sampai perawatan
bangunan yang ekonomis.
1.
Tepat Guna Lahan
Pada lahan ukuran 10000 m2 dibagi menjadi 3 site plan 3 . Yang pertama, akses umum,
yaitu tempat parkir,
jalan umum, pintu masuk dan pintu keluar. Kedua adalah building/bangunan meliputi auditorium,
pusat informasi dan kesekretariatan, masjid, bangunan tempat pengolahan sumber listrik, dan market atau food court.
Yang ketiga adalah penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) yang meliputi taman
utama dan labirin.
2.
Efisiensi dan Konservasi Energi
Meminimalisir penggunaan lampu ber-KWh tinggi dan menggunakan lampu
super bright hemat energi, menggunakan
sensor cahaya dimana saat cahaya
matahari masuk lampu otomatis mati. Memanfaatkan panel surya dan kincir air sebagai energi
pembangkit listrik, untuk kebutuhan masyarakat sekitar.
3.
Konservasi Air
Memanfaatkan air hujan dengan konsep SPAH (Sistem Pemanfaatan
Air Hujan) dan pemanfaatan air sungai sebagai sumber air utama. Konservasi air
dengan mencegah pemborosan dengan cara menggunakan sensor otomatis pada seluruh
wastafel. Menggunakan siklus sumur serapan dan penampungan semua suplai air di
3 sumber utama. Air sungai
disalurkan ke bangunan-bangunan untuk kebutuhan gedung serta diolah menjadi air
bersih layak pakai dan layak minum, dan air hujan ditampung oleh stromwater
yang disalurkan ke taman dan ruang terbuka hijau untuk perawatan tanah dan tumbuhan.
4.
Sumber dan Siklus Material
Membuat tempat penampungan sampah utama
sebelum diambil ke TPS terdekat. Membuat 2 tempat sampah di setiap 20 m sudut
bangunan. Hijau untuk organik, dan kuning untuk anorganik.
5.
Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang
Menerapkan larangan merokok di dalam
ruangan maupun di luar ruangan di seluruh area gedung dan taman. Menggunakan dinding kedap suara dimana dinding tersebut
bisa menyerap suara yang berada di dalam ruangan, sehingga suara tidak
terdengar keluar ruangan. Membuat ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara
serta jendela yang cukup untuk masuknya cahaya sebagai penerangan.
6.
Manajemen Lingkungan Bangunan
Menerapkan
pembuatan tempat sampah di setiap bangunan dengan dua tong, satu berwarna hijau
untuk sampah organik (dedaunan, sisa makanan) dan satu lagi berwarna kuning untuk sampah anorganik
(plastik, limbah, dsb). Lingkungan dengan penempatan yang tidak terlalu padat,
bangunan dikelilingi ruang hijau dan pohon-pohon sebagai penghasil oksigen dan
sumber cadangan air, taman yang hijau dengan batu pijakan agar orang yang
berkunjung dapat menikmati keasrian taman tanpa merusak alam, menambah estetika
serta masih dapat menyerap air.
Konsep ruang terbuka hijau, dengan
konsep labirin sebagai estetika dan terowongan dengan tumbuhan mawar, disekitar
taman juga dibuat bale untuk peneduh para pengunjung dapat menikmati keindahan
taman.
Penerapan konsep green building
sangat banyak manfaatnya, disamping ramah lingkungan juga menghemat energi,
mengurangi polusi dan limbah serta meningkatkan kesehatan dan kenyamanan
pengguna lingkungan untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar